Pentingnya Mengatur Channel Dalam Optimasi Kinerja Wifi

Pentingnya Mengatur Channel Dalam Optimasi Kinerja Wifi




Hai Pembaca,


        Kalian pasti sudah mengetahui bahwa Jaringan kabel dan wireless memiliki perbedaan sangat mencolok, yaitu pada media transmisinya. Pada jaringan wireless, media pertukaran data tidak terlihat seperti pada jaringan kabel. Pada jaringan wireless media transmisi memanfaatkan udara dengan menggunakan frekuensi. Jadi, kita tidak dapat mengontrol sepenuhnya pertukaran data sebagaimana yang bisa kita lakukan pada jaringan kabel. Peluang gangguan atau interferensi pada jaringan wireless lebih besar dibanding jaringan kabel. Alasan utamanya ialah karena menggunakan media udara yang sifatnya public atau dapat digunakan oleh siapapun. Meskipun media yang digunakan adalah udara, yang mana kita tidak bisa secara penuh mengaturnya, kita tetap bisa kok melakukan optimasi sinyal dan konektivitas wireless.
           Salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi terjadinya interferensi pada jaringan wireless wifi adalah dengan mengatur channel yang dipakai pada Wifi Acccess Point. Penggunaan system Channel pada wifi merupakan cara untuk menentukan pada frequency berapa sinyal gelombang elektromaknet bekerja. Jadi dibalik sebuah channel yang dipakai pada jaringan wireless LAN maka terdapat arti atau makna pada frequency berapa gelombang radio tersebut beroperasi.
Berikut berapa alasan dan penjelasan tentang peran dan pentingnya channel dalam menentukan performa dari sebuah jaringan wifi.

1.    Pemilihan dan pengaturan Channel yang tepat dapat meningkatkan daya jangkau sinyal wifi
Alasan ini bukan sekedar karangan belaka, wifi 2.4 Ghz memiliki channel yang beroperasi pada frekuensi terendah pada 2402 MHz atau 2.402 GHz. Selanjutnya frekuensi dari channel di atasnya lebih tinggi dengan selisih tiap channel adalah 5 MHz.

Berdasarkan teori rumusan panjang gelombang bahwa semakin kecil frequency sebuah gelombang maka semakin besar panjang gelombangnya dan semakin besar panjang gelombang maka semakin jauh jangkauannya.
Jadi jika ingin memaksimalkan jangkauan sinyal wifi maka gunakan channel yang paling rendah atau frequency-nya paling kecil.

2.    Mencegah interferensi

Interferensi adalah gangguan pada sinyal gelombang electromagnet yang disebabkan oleh sinyal lainnya.  Interferensi terjadi karena adanya bentrokan atau pemakaian frekuensi yang sama oleh dua atau lebih perangkat wifi pada arah atau jalur yang berdekatan. Untuk mencegah terjadinya bentrokan sinyal dengan wifi lainnya maka antara tiap-tiap Access Point harus berbeda frequency, usahakan untuk tidak menggunakan frequency yang sama.

Caranya adalah dengan memindahkan channel.
Untuk wifi 2.4 GHz, antara Access Point atau perangkat wifi harus berbeda 5 channel. Contohnya jika Access Point A menggunakan channel 1 maka Access Point B harus menggunakan channel 6 dan seterusnya.
Untuk wifi 5 GHz, antara Access Point atau perangkat wifi harus berbeda 12 channel.

3.    Frequency rendah rawan interferensi

Biasanya banyak orang yang mengatur channel Access Point pada channel 1 atau channel rendah dengan tujuan untuk menambah daya jangkau, namun hal tersebut justru membuat wifi atau jaringan wifi tersebut rentan terhadap interferensi. Karena semakin kuat daya jangkaunya semakin besar kemungkinan untuk terkena sinyal atau frequency yang tidak diharapkan.

Saran saya, atur channel wifi kita pada frequency sesuai dengan kebutuhan kita, misalnya daya jangkaunya yang diperlukan tidak harus jauh maka aturlah channel pada frequency tinggi atau sedang. Jarang memang orang memasang pada channel 11. Cobalah sekali-sekali mengatur channel AP pada channel 11 dan lihatlah kualitas sinyalnya, apakah semakin baik atau semakin buruk pada posisi atau lokasi yang sama.

4.    Frequency tinggi pada channel atas, tahan interferensi tapi daya jangkau sinyal kurang baik

Bagi saya kualitas sinyal adalah segalanya, percuma daya jangkaunya jauh tapi kualitasnya rendah. Jika inginkan kualitas sinyal yang bagus, yang bebas inteferensi maka pilihan channel yang besar atau yang frekuensinya tinggi.
          Untuk wireless 802.11 b/g/n yang mana dengan frekuensi 2.4 GHz, terdapat 14 channel yang dapat kita pergunakan. Di suatu area bukan tidak mungkin ada banyak jaringan wireless yang terpasang, dan tentunya setiap jaringan wireless tersebut sudah ada yang mengatur channel-nya masing-masing, yaitu sang administrator. Nah, apabila channel antara wireless yang satu dengan yang lainnya sama atau saling bersinggungan tentunya hal ini akan menimbulkan interferensi yang bisa saja menyebabkan kualitas dari sinyal wireless yang dihasilkan menjadi tidak maksimal. Dan jika sudah tidak maksimal, pertukaran data pada jaringan wireless pun menjadi kurang optimal.
Untuk lebih memahami teori tentang channel frequensi pada jaringan wireless, berikut representasi grafik pada wi-fi chanel yang menggunakan frequensi 2.4 GHz.
        Pada grafik di atas terdapat garis tebal (channel 1, 26, dan 11), sedangkan yang lainnya tidak ditebalkan. Maksudnya itu hanya menandakan saja, bahwa antara channel yang ditandai garis tebal tersebut tidak saling bersinggungan.
          Ingat! Pemilihan channel yang tidak tepat akan menyebabkan interferensi atau gangguan. Sebagai contoh pemilihan yang kurang tepat misalnya, pada jaringan wireless A menggunakan channel 1 dan secara bersamaan dan tempat yang berdekatan, jaringan wireless B menggunakan channel 2. Maka hal ini bisa menyebab interferensi.



         Jadi, kalau jaringan wireless kita tidak ingin mengalami interferensi, maka gunakanlah channel yang non-overlapping, yaitu channel 1, 6, 11, dan 14 pada jaringan wireless yang berbeda. 
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:

    802.11a
    802.11b
    802.11g
    802.11n
Semoga Bermanfaat ~

Kegiatan SEMINAR dan KOMPETISI Dalam Rangka IDN Competition 2016

Kegiatan SEMINAR dan KOMPETISI Dalam Rangka IDN Competition 2016

Kegiatan Seminar dan kompetisi dalam rangka IDN COMPETITION yang diadakan di Universitas Dian Uswantoro (UDINUS) diikuti oleh banyak peserta dari berbagai daerah. Salah satunya kami dari SMK SAKTI Gemolong.
Acara ini mengkompetisikan lomba :
1. Subnetting Competition
2. Switching Competition
3. Mikrotik Competition
4. Superlab Competition
5. Troubleshooting Competition

Kegiatan Seminar sebelum kompetisi di isi oleh :
1. Pak Rofiq Fauzi
2. Pak Dedi Gunawan
Berikut Dokumentasi kami:
 

















Semoga Menambah Wawasan..


Perencanaan Jaringan Nirkabel

Perencanaan Jaringan Nirkabel

Identifikasi kegiatan survey (koordinat, zona, channel, noise)
Survey lokasi
a.       Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan Kompas pada peta
b.      Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang(obstructure) sepanjang path
c.       Hitung SOM, path dan accessories loss, EIRP, Freznal zone, ketinggian antena
d.      Perhatikan posisi terhadap station lain, kemudian potensi hidden station, over shoot, dan test noise serta interferensi
e.       Tentukan posisi ideal Tower, elevasi, panjang kabel dan alternative seandainya ada kesulitan dalam instalasi
f.       Rencanakan sejumlah alternative metode instalasi
2.      Kapasitas jaringan nirkabel
3.      Topologi jaringan nirkabel
Berikut jenis topologi yang digunakan pada jaringan wireless:

-          Independent Basic Service Set (IBSS)


AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung. Pada jaringan ini tidak memerlukan perantara seperti access point atau perangkat lainnya. Topologi Adhoc ini memiliki beberapa kelemahan. Jika client yang terhubung semakin banyak, maka proses transmisi data akan semakin lambat.

Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi.

-          Basic Service Set


Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.

-          Extended Service Set


Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.

Pada topologi BSS atau ESS, kita bisa memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel.







-          Paduan BSS dan ESS


4.      Mengidentifikasi interkoneksi perangkat jaringan
5.      Kondisi channel
Channel dapat diibaratkan seperti sebuah jalan. Peralatan wireless yang mendukung standar protocol 802.11a/b/g yang menggunakan frekwensi 2, 4 GHz mempunyai jumlah 14 channel. Pemasangan Access Point dengan menggunakan frekwensi 2, 4 GHz lebih dari satu dalam satu ruangan atau area, harus memperhatikan channel agar tidak terjadi interferensi antar access point yang nanti dapat mengakibatkan kerusakan data.
6.      Interferensi
Beberapa sumber noise:
-          Natural noise, adalah noise dari atmosfer dan galaksi
-          Manmade noise, adalah sinyal RF yang diambil oleh antena. Termasuk microwave oven, telepon cordless, dan indoor WiFi
-          Receiver noise, adalah noise yang dihasilkan oleh rangkaian internal penerima
-          Interferensidari jaringan lain, adalah interferensi yang disebabkan oleh jaringan wireless lain yang bekerja pada band yang sama.
-          Interferensi dari jaringan sendiri, adalah terjadi jika kita menggunakan frekwensi yang sama lebih dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup jarak /spasi antar channelnya, atau menggunakan urusan frekwensi hopping yang tidak benar.
-          Interferensi dari sinyal out of band, adalah disebabkan oleh sinyal yang kuat di luar frekwensi band yang kita gunakan, misalnya pemancar FM, AM, atau TV, pager, radio CB.
Strategi untuk menanggulangi interferensi
-          Gunakan antena sectoral atau antena pengarah / narrow band dengan penguatan tinggi. Biasanya sangat efektif untuk mengurangi interferensi terutama di daerah yang spectrum-nya sangat padat sekali.
-          Gunakan jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun sambungan jarak jauh.
-          Pilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.
-          Ubah / ganti polarisasi antenna.
-          Atur azimuth antenna.
-          Ubah lokasi peralatan

Jenis Jenis Jaringan Nirkabel

JENIS-JENIS JARINGAN NIRKABEL
 
 
 
 
Kali ini saya akan membahas sedikit tentang jenis jenis jaringan nirkabel.
  1.  WPAN (Wireless Personal Area Networks)
        merupakan jaringan wireless dengan jangkauan area yang kecil. Contoh Bluetooth,
        Infrared, ZigBee.
  2.  WLAN (Wireless Local Area Networks)
        merupakan jaringan wireless yang memiliki jangkauan yang jauh lebih luas
        dibanding WPAN. Saat ini WLAN mengalami banyak peningkatan dari segi
        kecepatan dan luas cakupannya. Awalnya WLAN ditujukan untuk    
        perangkat jaringan lokal, namun saat ini sudah digunakan untuk jaringan internet
       (digunakan untuk mengakses internet).
  3.  WMAN (Wireless Metropolitan Area Networks)
        Jaringan wireless network yang menghubungkan beberapa jaringan WLAN.
        Contoh teknologi WMAN adalah WiMAX.
  4.  WWAN (Wireless Wide Area Networks)
        Jaringan wireless yang umumnya menjangkau area luas misalnya menghubungkan
        kantor pusa dan kantor cabang. Baik di dalam ataupun di luar provinsi bahkan
        antar negara.
   5.  Celullar Network
        Celullar Network atau Mobile Network merupakan Jaringan radio terdistribusi
        yang melayani media komunikasi perangkat mobile seperti handphone, pager, dll.
        Contoh: GSM, PCS, dan D-AMPS.

Semoga bermanfaat~

Mengenal Karakteristik Perangkat Jaringan Nirkabel

Mengenal Karakteristik Perangkat Jaringan Nirkabel

Hai kawan, kali ini kita akan sedikit membahas tentang Karakteristik perangkat jaringan nirkabel. Langsung saja yaa..

Perangkat Keras
1. Nirkabel router
Wireless Router adalah perangkat Router yang berfungsi meneruskan paket data dari satu network ke network lainnya (dari LAN ke WLAN)






Wireless router juga dapat difungsikan sebagai access point dengan cara menonaktifkan fungsi routernya dan diaktifkan fungsi Access Pointnya. Wireless Router semacam ini disediakan oleh vendor seperti mikrotik, tplink, Linksys, dll.

2. Nirkabel AP atau Wireless Access Point (WAP)
wireless Access Point adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkoneksikan alat-alat wireless ke sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth, dll. WAP digunakan untuk membuat jaringan WLAN atau memperluas cakupan area wifi yang sudah ada (Menggunakan mode bridge).

WAP adalah titik pusat jaringan wireless, alat ini memancarkan frekwensi radio untuk mengirimkan data dan menerima data. Dalam jaringan wired, WAP sama fungsinya dengan Hub atau switch.





Konfigurasi WAP terbilang cukup sederhana, seperti penentuan SSID, Channel, dan pemilihan jenis authentication. 




Gambar diatas adalah contoh topologi jaringan wireless (WLAN) dan wired (LAN) yang dihubungkan dengan Wireless Access Point (WAP). Setiap client baik dapat saling berkomunikasi data dan dapat bersama-sama mengakses PC Server.

ANTENNA
Antena adalah perangkat jaringan yang mempunyai fungsi significant dalam rangka memperluas area jangkauan dari jaringan.

1. Antena Directional
Antenna ini merupakan jenis antenna dengan narrow bandwidth, yaitu mempunyai sudut pemancar yang kecil dengan daya lebih terarah. , jaraknya jauh tetapi tidak dapat menjangkau area yang luas. Antenna ini mengirim dan menerima sinyal radio hanya dalam satu arah.

Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point. Contoh antenna directional adalah: antenna grid, disc parabolic, yagi, dan antenna sectoral.

Antenna Grid



Ketersediaan antena grid sudah cukup mudah didapatkan di pasaran, dan harganya juga semakin terjangkau. Untuk merangkai antena Grid seperti ini, tidak membutuhkan peralatan yang banyak, cukup dengan menggunakan Tang atau kunci pas.



Antena Yagi


Dari bentuknya, antena yagi seperti antena TV yang sering kita lihat dipasang di atas atap rumah.

Antenna sectoral






Antenna parabola


Untuk antena parabola ini kita dapat merangkai sendiri dengan memanfaatkan peralatan seperti wajan, peralon, tutup peralon, kabel UTP, USB Donggle. Merangkainya pun cukup mudah.

3. Antenna omnidirectional
Antenna ini biasanya digunakan pada access point (AP). Antenna ini mempunyai pola radiasi 360 derajat. MempunyaI sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600. Area jangkauannya luas namun jarak jangkaunya pendek. Antenna ini mengirim atau menerima sinyal radio (Radiowave) dari segala arah secara sama. Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi mulitiple point atau hotspot.


Gambar diatas adalah jenis antena omnidirectional yang bisa kita dapatkan dengan mudah dipasaran. Cara merangkainya mudah, bahkan lebih mudah dibanding merangkai antena grid. Antenna ini sebaiknya di pasang di posisi yang tepat. Karena posisi dari antena akan sangat berpengaruh pada penerimaan dan pemancaran gelombang radio dari wireless adaptor client yang radiasinya 360 derajat.

4. IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) adalah institusi yang melakukan kajian, riset, dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.
Dalam IEEE ada code tertentu untuk standarisasi dalam teknologi komunikasi :
802.1: LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
802.2: Logical Link Control (LLC)
802.3: CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
802.4: Token Bus
802.5: Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
802.6: Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
802.7: LAN Broadband
802.8: Fiber Optik LAN & MAN (Standar FDDI)
802.9: Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
802.10: LAN/MAN Security (untuk VPN)
802.11: LAN nirkabel (Wi-Fi)
802.12: Demand Priority Access Method
802.15: PAN nirkabel (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth
802.16: Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)
Khusus untuk standarisasi nirkabel (wireless), yaitu 802.11 terdapat beberapa standar yang berbeda, yaitu:
802.11    :Standar dasar WLAN  mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
802.11a     :Standar High Speed WLAN 5GHz band transfer data up to 54 Mbps
802.11b     :Standar WLAN untuk 2.4GHz  transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
802.11e     :Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN
802.11f     :Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLAN
802.11g     :Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
802.11h     :Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
802.11i    :Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
802.11j    :Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang

5. Nirkabel channel
Pada wireless 802.11 b/g/n yang menggunakan band 2.4 GHz, ada 14 chanel yang dapat digunakan. Dalam suatu area kadang sering ada banyak jaringan wireless lain selain milik kita, jika chanel yang digunakan antara satu wireless dengan wireless yang lain bersinggungan tentu akan menimbulkan interferensi yang menyebabkan sinyal wireless kurang maksimal yang akhirnya juga berdampak pada kurang optimalnya pertukaran data pada jaringan wireless tersebut. Berikut representasi grafik pada wi-fi chanel pada band 2.4





Penggunaan wi-fi chanel yang tidak tepat dapat menimbulkan interferensi, sebagai contoh jika jaringan A menggunakan chanel 6, sedangkan jaringan B menggunakan 8, maka akan terjadi  interferensi.




Oleh karena itu agar tidak terjadi interferensi maka gunakanlah non-overlapping chanel , yaitu chanel 1, 6 11 dan 14 pada jaringan wireless (Access Point) yang berbeda.



Sedangkan yang g/n dan n sebagai berikut:




Untuk mendeteksi interferensi chanel yang digunakan disekitar area jaringan, salah satu tool yang powerfull, easy looking dan juga gratis adalah inSSIDer

Semoga Bermanfaat~